Tugas DPK-TKJ Rabu, 6 Agustus
1. Studi Kasus Jaringan Peer-to-Peer vs. Client-Server
A. Kelemahan Model P2P dalam Skenario Tim Desainer:
• Kesulitan Mencari File Terbaru: Dalam jaringan P2P, file tersebar di berbagai komputer tanpa pusat penyimpanan, menyulitkan pencarian versi terbaru.
• Data Tidak Terorganisir: Tanpa struktur terpusat, file dapat tersebar tanpa sistem pengelolaan yang konsisten.
• Beban Kerja Tidak Merata: Komputer yang sering diakses untuk berbagi file dapat mengalami beban kerja berlebih, sementara yang lain tidak.
B. Solusi dengan Model Client-Server:
• Pencarian File Lebih Mudah: Dengan server pusat, semua file disimpan di satu lokasi, memudahkan pencarian dan akses versi terbaru.
• Data Terorganisir: Server dapat mengelola struktur folder, hak akses, dan versi file, memastikan data terorganisir dengan baik.
• Distribusi Beban Kerja: Server dirancang untuk • menangani permintaan dari banyak klien, mengurangi beban pada komputer individu.
_______________________________________________________
2. Perbandingan Model OSI dan TCP/IP
a. Perbedaan Struktural Utama:
• Model OSI: Terdiri dari 7 lapisan: Physical, Data Link, Network, Transport, Session, Presentation, dan Application.
• Model TCP/IP: Terdiri dari 4 lapisan: Network Interface, Internet, Transport, dan Application.
Perbedaan utama terletak pada jumlah dan fungsi lapisan; OSI lebih konseptual, sementara TCP/IP lebih praktis dan digunakan secara luas.
B. Pemetaan Proses Akses Halaman Web:
• Model OSI:
- Application: Browser menggunakan protokol HTTP untuk meminta halaman web.
- Presentation: Data dikodekan (misalnya, UTF-8) dan dikompresi jika diperlukan.
- Session: Mengelola sesi komunikasi antara browser dan server.
- Transport: Protokol TCP memastikan pengiriman data yang andal.
- Network: Protokol IP menentukan rute data ke server tujuan.
- Data Link: Data dikemas dalam frame untuk transmisi melalui jaringan lokal.
- Physical: Data ditransmisikan melalui media fisik seperti kabel Ethernet.
• Model TCP/IP:
- Application: Browser menggunakan HTTP untuk komunikasi.
- Transport: TCP mengatur pengiriman data yang andal.
- Internet: IP menangani pengalamatan dan routing data.
- Network Interface: Data dikirim melalui jaringan fisik.
_______________________________________________________
3. Analisis Masalah Konfigurasi IP Statis dan DHCP
a. Kelemahan IP Statis:
• Manajemen Rumit: Setiap perubahan memerlukan konfigurasi manual.
• Rentan terhadap Duplikasi: Tanpa koordinasi yang baik, alamat IP dapat tumpang tindih.
• Kurang Fleksibel: Sulit untuk menyesuaikan dengan perubahan jaringan yang dinamis.
B. Solusi dengan DHCP dan Proses DORA:
• Discover: Klien mengirim permintaan untuk mendapatkan alamat IP.
• Offer: Server DHCP menawarkan alamat IP yang tersedia.
• Request: Klien meminta alamat IP yang ditawarkan.
• Acknowledge: Server mengonfirmasi dan mengalokasikan alamat IP tersebut.
Proses ini otomatis dan mengurangi risiko duplikasi serta mempermudah manajemen jaringan.
_______________________________________________________
4. Konfigurasi Subnetting dan Efisiensi Jaringan
a. Perhitungan Subnetting untuk 4 Subnet:
• Alamat Jaringan: 192.168.10.0/24
• Subnet Mask Baru: /26 (255.255.255.192)
• Jumlah Subnet: 4
• Jumlah Host per Subnet: 62
• Detail Subnet:
- Subnet 1: 192.168.10.0 - 192.168.10.63
- Subnet 2: 192.168.10.64 - 192.168.10.127
- Subnet 3: 192.168.10.128 - 192.168.10.191
- Subnet 4: 192.168.10.192 - 192.168.10.255
b. Manfaat Subnetting:
• Keamanan: Memisahkan jaringan untuk membatasi akses antar departemen.
• Efisiensi: Mengurangi lalu lintas broadcast dan meningkatkan kinerja jaringan.
• Manajemen: Memudahkan pengelolaan dan pemecahan masalah jaringan.
_______________________________________________________
5. Peran Kabel Jaringan dan Troubleshooting
a. Perbedaan Kabel Straight-Through dan Cross-Over:
• Straight-Through: Digunakan untuk menghubungkan perangkat berbeda (misalnya, komputer ke switch).
• Cross-Over: Digunakan untuk menghubungkan perangkat sejenis (misalnya, komputer ke komputer).
• Perbedaan utama terletak pada susunan kabel di kedua ujung konektor.
B. Langkah-Langkah Troubleshooting:
• Periksa Indikator LED: Pastikan lampu pada port LAN menyala.
• Uji Kabel: Gunakan cable tester untuk memeriksa integritas kabel.
• Ganti Kabel: Coba dengan kabel yang diketahui berfungsi.
• Periksa Port: Coba port lain di switch atau komputer.
Periksa Pengaturan Jaringan: Pastikan konfigurasi IP dan driver jaringan benar.